Rekomendasi Sepatu Safety Terbaik dan Nyaman
18/10/2024Mengenal Gas Detector Sensor, Cara Kerja dan Gas yang Dideteksi
20/10/2024APAR (Alat Pemadam Api Ringan) atau fire extinguisher adalah alat yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) pada umumnya berbentuk tabung yang diisikan dengan bahan pemadam api yang bertekanan tinggi. Dalam hal Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), APAR merupakan peralatan wajib yang harus dilengkapi oleh setiap Perusahaan dalam mencegah terjadinya kebakaran yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan asset perusahaannya.
Alat pemadam api adalah alat perlindungan kebakaran aktif yang digunakan untuk memadamkan api atau mengendalikan kebakaran kecil, umumnya dalam situasi darurat. Pemadam api tidak dirancang untuk digunakan pada kebakaran yang sudah tidak terkontrol, misalnya ketika api sudah membakar langit-langit.
Secara umum, alat pemadam api terdiri dari sebuah tabung bertekanan tinggi yang berisi bahan/media pemadam api.
Ada dua jenis utama alat pemadam kebakaran, yaitu:
- Pemadam api bertekanan yang dioperasikan dengan sistem cartridge. Jadi, gas penyembur akan ditempatkan kedalam cartridge (terpisah dengan media pemadam api). Sehingga, harus ditekan terlebih dahulu untuk mendorong bahan/media pemadam
- Pemadam api stored pressure, sama-sama memiliki tekanan di dalam tabung, tapi gas penyembur disimpan pada ruang yang sama dengan bahan/media pemadam kebakaran.
Gas penyembur yang digunakan, tergantung pada media pemadam api yang digunakan. Jika berbeda, maka bahan penyembur yang digunakan juga berbeda. Pada alat pemadam berisi bahan kimia kering dan cair, umumnya menggunakan nitrogen. Sedangkan pada alat pemadam karbon dioksida, menggunakan gas pendorong berupa gas karbon dioksida/CO2.
Namun, jenis alat pemadam api cartridge ini sudah jarang digunakan, terutama untuk fasilitas industri. Di mana memerlukan penggunaan dengan kemampuan yang lebih tinggi dari yang biasanya. Kemudian juga lebih memilih alat pemadam yang lebih sederhana, sehingga memungkinkan pemakai untuk cepat melaksanakan pemadaman, hingga mampu mengendalikan api dalam kurun waktu yang cepat.
Bisa dikatakan di era sekarang ini, banyak orang dan perusahaan mulai tertarik menggunakan alat pemadam api tipe stored pressure dengan gas penyemprot nitrogen.
Tidak seperti jenis pemadam api cartridge yang menggunakan menggunakan pendorong karbon dioksida bukan nitrogen, meskipun model cartridge nitrogen juga kadang digunakan pada temperatur rendah.
Jenis alat pemadam yang digunakan di seluruh dunia dominan menuju ke tipe stored pressure yang tersedia di dalam bahan kimia kering dan jenis serbuk kering serta berbahan basah seperti air, busa, kimia kering (kelas ABC dan BC), dan bubuk kering khusus (kelas D) .
Alat pemadam api selanjutnya terbagi lagi menjadi pemadam genggam yang juga disebut alat pemadam genggam dengan massa antara 0,5-14 kilogram, karena mudah dibawa dengan tangan. Tipe alat pemadam api ini tersedia di berbagai merek, seperti Tonata, Hooseki, GuardALL, Firefix, Viking, DOB, dll.
Berikutnya adalah alat pemadam api beroda/trolley biasanya memiliki massa lebih besar (20-100 kilogram). Model beroda ini yang paling sering ditemukan di lokasi bangunan, SPBU, bandar udara, heliports, serta dok dan pelabuhan.
Jenis-jenis APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Berdasarkan Bahan pemadam api yang digunakan, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dapat digolongkan menjadi beberapa Jenis. Diantaranya terdapat 4 jenis APAR yang paling umum digunakan, yaitu :
1. Alat Pemadam Api (APAR) Air / Water
APAR Jenis Air (Water) adalah Jenis APAR yang disikan oleh Air dengan tekanan tinggi. APAR Jenis Air ini merupakan jenis APAR yang paling Ekonomis dan cocok untuk memadamkan api yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet, Plastik dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A). Tetapi akan sangat berbahaya jika dipergunakan pada kebakaran yang dikarenakan Instalasi Listrik yang bertegangan (Kebakaran Kelas C).
2. Alat Pemadam Api (APAR) Busa / Foam (AFFF)
APAR Jenis Busa ini adalah Jenis APAR yang terdiri dari bahan kimia yang dapat membentuk busa. Busa AFFF (Aqueous Film Forming Foam) yang disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar sehingga Oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran. APAR Jenis Busa AFFF ini efektif untuk memadamkan api yang ditimbulkan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Kain, Karet dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A) serta kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak, Alkohol, Solvent dan lain sebagainya (Kebakaran Jenis B).
3. Alat Pemadam Api (APAR) Serbuk Kimia / Dry Chemical Powder
APAR Jenis Serbuk Kimia atau Dry Chemical Powder Fire Extinguisher terdiri dari serbuk kering kimia yang merupakan kombinasi dari Mono-amonium danammonium sulphate. Serbuk kering Kimia yang dikeluarkan akan menyelimuti bahan yang terbakar sehingga memisahkan Oksigen yang merupakan unsur penting terjadinya kebakaran. APAR Jenis Dry Chemical Powder ini merupakan Alat pemadam api yang serbaguna karena efektif untuk memadamkan kebakaran di hampir semua kelas kebakaran seperti Kelas A, B dan C.
APAR Jenis Dry Chemical Powder tidak disarankan untuk digunakan dalam Industri karena akan mengotori dan merusak peralatan produksi di sekitarnya. APAR Dry Chemical Powder umumnya digunakan pada mobil.
4. Alat Pemadam Api (APAR) Karbon Dioksida / Carbon Dioxide (CO2)
APAR Jenis Karbon Dioksida (CO2) adalah Jenis APAR yang menggunakan bahan Karbon Dioksida (Carbon Dioxide / CO2) sebagai bahan pemadamnya. APAR Karbon Dioksida sangat cocok untuk Kebakaran Kelas B (bahan cair yang mudah terbakar) dan Kelas C (Instalasi Listrik yang bertegangan).
Kelas-kelas (Golongan) Kebakaran
Kita perlu mengetahui kelas-kelas (golongan) kebakaran atau sumber penyebab terjadinya api supaya jenis APAR yang dipergunakan efektif dalam mengendalikan kebakaran tersebut. Dalam Permenaker No. Per-04/MEN/1980, kelas atau golongan kebakaran dibagi menjadi 4 golongan yaitu Golongan A, B, C dan D.
Berikut ini adalah Kelas atau Golongan Kebakaran beserta Jenis APAR yang efektif untuk memadamkannya :
– Kebakaran Kelas A
Kebakaran Kelas A merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan padat non-logam seperti Kertas, Plastik, Kain, Kayu, Karet dan lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas A adalahAPAR jenis Cairan (Water), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
– Kebakaran Kelas B
Kebakaran Kelas B merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti Minyak (Bensin, Solar, Oli), Alkohol, Cat, Solvent, Methanol dan lain sebagainya. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas B adalah APAR jenis Karbon Diokside (CO2), APAR jenis Busa (Foam) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
– Kebakaran Kelas C
Kebakaran Kelas C merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh Instalasi Listrik yang bertegangan. Jenis APAR yang cocok untuk memadamkan kebakaran Kelas C adalah APAR jenis Karbon Diokside (CO2) dan APAR jenis Tepung Kimia (Dry Powder).
– Kebakaran Kelas D
Kebakaran Kelas D merupakan kelas kebakaran yang dikarenakan oleh bahan-bahan logam yang mudah terbakar seperti sodium, magnesium, aluminium, lithium dan potassium. Kebakaran Jenis ini perlu APAR khusus dalam memadamkannya.
Cara Menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
Untuk mempermudah dalam mengingat proses ataupun cara penggunaan Alat Pemadam Api, kita dapat menggunakan singkatanT.A.T.A. yaitu :
- TARIK Pin Pengaman (Safety Pin) APAR
- ARAHKAN Nozzle atau pangkal selang ke sumber api (area kebakaran)
- TEKAN Pemicu untuk menyemprot
- AYUNKAN ke seluruh sumber api (area kebakaran)
Cara menggunakan alat pemadam api yang baik dan benar:
- Tabung pemadam api kita ambil pada tempatnya.
- Cabut pin pengaman yang terletak di atas valve alat pemadam.
- Pegang selang tabung pemadam api pada ujung selang pemadam tersebut.
- Tekan tuas alat pemadam api sampai full.
- Usahakan berdiri di jarak 3-5 meter sambil sapukan selang ke kanan dan ke kiri, supaya media mengenai api secara merata.
- Habiskan media pemadam api sampai api benar-benar padam.
Setelah itu, yang terpenting sebelum melakukan pemadaman, bagi penyemprot harus memperhatikan arah mata angin. Pastikan untuk mengikuti arah angin, supaya tidak terkena jilatan api.
Cara Penempatan Alat Pemadam Api
Setiap pemilik alat pemadam api harus senantiasa menjaganya dengan baik, supaya tidak mudah rusak atau bahkan hilang. Maka, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menempatkan alat pemadam api menurut Permenaker dan NFPA.
Di bawah ini ada 4 poin penting tentang standar penempatan alat pemadam api yang bisa diikuti:
- Tempat penempatan alat pemadam api harus pada area yang mudah diakses dan tidak terhalang oleh benda atau gangguan lainnya.
- Tepat di atas tabung pemadam harus ada tanda (alat pemadam api) yang jelas dan sesuai standar.
- Pasang tabung pemadam pada dinding dengan jarak minimal 15 cm dari lantai atau idealnya adalah 125 cm dari lantai.
- Jarak antara tabung satu dengan lainnya adalah 15 meter atau bisa disesuaikan sesuai saran dari ahli K3.
Poin-poin standar penempatan di atas harus diikuti supaya alat pemadam api mudah diakses dan selalu dalam kondisi siap pakai.
Gas Pengganti Hallon Non CFC (HCFC-141B)
Gas Pengganti Hallon/ HCFC-141b atau biasa disebut “Gas Clean Agent” adalah senyawa kimia yaitu hydrochlorofluorocarbon (HCFC). Merupakan senyawa dari 1,1-dichloro-1-fluoroethane menurut Chemical Abstracts.
- Merupakan pemadam api yang bersih dan tidak meninggalkan residu.
- Sangat efektif untuk digunakan pada semua risiko kelas kebakaran A, B dan C.
- Tidak menghantarkan listrik (Non Konduktif), sehingga tidak akan menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik dan alat perkantoran modern lainnya.
- Tidak berbahaya terhadap tumbuhan, hewan terutama manusia.
Gas pengganti hallon ini berkembang mengikuti zaman, sehingga banyak bermunculan produknya. HCFC-141B adalah salah satu gás pengganti hallon tersebut dan lainnya seperti: FM200, Hallotron dan lainnya dengan kualitas menyerupai Hallon. Hallon dilarang digunakan karena tidak ramah lingkungan merusak lapisan ozon. Sebabnya yaitu memiliki CFC yang cukup tinggi dan kemungkinan merusaknya sangat besar.
Harga dari Tabung Pemadam Api dengan isi Gas pengganti hallon relatif lebih tinggi dari harga Apar dengan isi yang lainnya karena harus ada lapisan khusus. Gas pengganti hallon sering digunakan di kapal, laboratorium, ruang arsip, ruang data center atau server, pesawat dan tempat dengan elektronik yang cukup banyak. dengan gas ini lebih aman dan bersih untuk alat-alat tersebut, sehingga tidak merusak.